Saat Jenuh Melanda

Setiap orang pastinya pernah mengalami kejenuhan dalam kerja. Semua pekerjaan yang ada di depan mata terasa memuakkan,  hingga tak ada semangat lagi untuk melakukan sesuatu. Hal ini tak bisa dielakkan. Namun yang terpenting, cari tahu penyebabnya dan bagaimana solusinya. 

Faktor kejenuhan biasanya dipengaruhi oleh dua faktor, faktor pertama, faktor psikis, yaitu bersumber dalam diri kita sendiri, sehingga kita punya pandangan buruk terhadap pekerjaan yang kita lakukan, pekerjaan yang kita lakukan seakan-akan tidak berguna karena tingginya tingkat kejenuhan kita. Sedangkan faktor kedua dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yakni tuntutan pekerjaan yang semakin banyak dan banyak disekitar yang membuat diri kita tertekan. (Paras)

Ada beberapa penyebab kejenuhan dalam bekerja dan mungkin saya dapat memberikan sedikit solusinya untuk penyebab kejenuhan itu.

1) Stres

Bila selama ini kita terpaku dengan karir, maka energi kita akan berkurang untuk melakukan hal yang lain. Dengan begitu kecil sekali memiliki kesempatan untuk memiliki gaya hidup yang seimbang. Cara mengatasi hal itu mungkin dengan melakukan perubahan dalam manajemen hidup kita, bagaimana caranya agar kita menyusun agenda sesuai dengan kemampuan dan secara realistis. Begitu ambisi kita berkurang, dengan sendirinya energi untuk menata kehidupan pribadi akan lebih meningkat. Stres itu biasanya berawal dari kehidupan yang monoton, tanpa variasi. Seharusnya kita memiliki jadwal yang diselingi dengan rekreasi untuk mengurangi kejenuhan.

2) Kelelahan

Kelelahan itu disebabkan beban kerja yang semakin banyak. Belum lagi beban pekerjaan dirumah dan masalah-masalah lainnya yang membuat rasa kelelahan itu semakin besar. Untuk itu, cobalah bersikap sedikit rileks, ketika pekerjaan menumpuk cicillah pekerjaan sedikit demi sedikit. Jalanin hidup dengan senyaman mungkin tanpa membebankan pikiran terlalu berat. Cobalah ambil cuti untuk bersantai sejenak selama beberapa hari.

3) Kejenuhan Emosi

Kejenuhan yang dirasakan itu pastinya kita sendiri pula yang merasakan, bukan orang lain. Jadi mulailah untuk menetapkan apa yang terbaik yang harus dilakukan. Stabilkan emosi dan gejolak dalam batin kita dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dengan menyalurkan hobi kita masing-masing.