Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik. terserak di sana sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. namun, perlahan-lahan ia akan bersatu. mozaik itu akan membangun siapa dirimu nanti. lalu apapun yang kamu kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian.

Wednesday, August 5, 2020

Tips sederhana Investasi Saham

Banyak pertanyaan berkecamuk di dalam fikiran para pemula untuk memulai berinvestasi saham, seperti Investasi sebaiknya di perusahaan apa? apa yang harus diperhatikan jika memang perusahaan tersebut baik untuk berinvestasi, tidak perlu khawatir banyak sudut pandang dan pengalaman terbaik para suhu yang sudah lebih dahulu berkecimpung di dunia saham dari mulai teori bandarmology, teori fibonacci dan banyak lagi lainnya. Terlepas dari itu semua ada tips sederhana yang bisa diterapkan dan bisa dilihat sebagai berikut.
Perusahaan yang layak investasi itu:
  1. Return on Equity atau kemampuan untuk mengembalikan modal itu minimal 10%, makin besar makin bagus.
  2. Kawan saya buka warung sebelum Covid-19 modal awal 10 juta, itu bisa balik modal dalam malah cetak untung besar hanya dalam jangka waktu 1 tahun. Itu artinya ROE > 100%. Di saham susah cari perusahaan seperti itu. Jadi pakai standar 10% saja biar bisa balik modal sekitar 15-20 tahun lagi.
  3. Debt to equity ratio atau rasio utang berbunga harus kurang dari 1. Makin kecil atau tidak ada hutang makin bagus. Itu artinya resiko bangkrut perusahaan lebih kecil juga.  Kita tentu tidak mau investasi di perusahaan yang mau bangkrut dalam waktu singkat kan.
  4. Bagi dividen minimal 4% dalam setahun. Kenapa 4%?Karena itu supaya setara dengan bunga yang kita dapatkan kalau menabung di bank. Jadi Kalaupun nyangkut, setidaknya kita bisa dapat duit tunggu 4% setahun. Apalagi potongan pajak dividen hanya 10% sedangkan potongan pajak deposito itu 20%. Apalagi kalau dividen yield sampai 10% apalagi 20% lebih tentu lebih menyenangkan lagi dengan pajak hanya 10%. Di mana bisa dapat deposito bank zaman sekarang yang bunga lebih 10% seperti dividen PTBA.
  5. Dividend payout ratio jangan lebih dari 110%. Agar laba perusahaan bisa disimpan sebagian sebagai saldo laba untuk jaga - jaga kalau kondisi ekonomi memburuk ataupun untuk perusahaan ekspansi. Dividend payout ratio yang terlalu besar cenderung tidak sustainable dan sulit konsisten. Contohnya saham SMAR dan MERK setelah bagi dividen besar dengan payout ratio lebih 120%, tahun ini SMAR tidak bagi dividen lagi. Begitu juga dengan MERK habis bagi dividen besar jualan aset, mereka langsung absen bagi dividen. Jadi sewajarnya saja. Jangan lebih dari 100%. Perusahaan mature seperti HMSP dan UNVR selalu bagi dividen dengan payout ratio 100% tapi tidak pernah lebih dari 110% kecuali mereka habis jualan aset.
  6. Harus konsisten bagi dividen. Minimal dalam 5 tahun terakhir mereka bagi dividen terus. Jangan bolong - bolong.

Bisa skrining saham yang jadi inceran kalian diberbagai aplikasi sudah banyak tersedia seperti stockbit atau RTI.

Habis skrining lanjutkan dengan memilih 1-3 saham di 5 sektor - 10 sektor yang berbeda yang masuk skrining lalu:
  1. Baca LK untuk pastikan labanya real, cash flow bagus, dan utangnya memang mini serta tidak ada masalah hukum serta manajemen
  2. Lakukan analisis PER dan PBV historis untuk melihat kewajaran harga saham berdasarkan ujian waktu di masa lalu
  3. Lakukan analisis Stochastic daily, weekly, monthly untuk mengukur psikologi pasar. Fokus pada yang Oversold di semua time frame terutama yang oversold di monthly dan weekly chart.
  4. Konsisten beli selot selot secara berkala saham yang bagus dan undervalued.

Demikian tips sederhana cara investasi saham.
Semoga bermanfaat 😊
Share:

Translate

news detik finance

Blogger templates