Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik. terserak di sana sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. namun, perlahan-lahan ia akan bersatu. mozaik itu akan membangun siapa dirimu nanti. lalu apapun yang kamu kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian.

Sunday, December 9, 2012

Pilih Profesi Sesuai dengan Kesenangan


Berhubung saya udah tingkat terakhir di perkuliahan, mungkin ini bisa di share sebagai bahan pertimbangan dan gambaran ke semua teman-teman tingkat akhir, khususnya untuk pribadi sendiri, dalam memilih atau menentukan seperti apa profesi dan karir yang paling diminati setelah keluar dari bangku pekuliahan kelak. Mungkin tidak banyak dari lingkungan sekitar kita bahwa dari lulusan salah satu fakultas ya pasti bekerja sesuai dengan lulusan tersebut, banyak yang meyimpang atau tidak sesuai dengan apa yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan mungkin salah satunya disebabkan karena kesenangan pada masing-masing karir atau profesi.
Terlebih lagi jika meminati profesi tapi tidak populer itu, seringkali terbentur restu orangtua, cibiran keluarga, dan respon negatif dari sekitar tak jarang menggoyahkan keteguhan, melunturkan idealisme dan menjadikan tidak percaya diri. 
Dahulu, cita-cita sebagai Chef , penulis, historian, pendongeng, pesulap, dianggap hanya cocok ditekuni sebagai hobi, bukan profesi. Tapi lihatlah sekarang, dengan maraknya kompetisi masak di televisi, seperti master chef profesi ini menjadi banyak incaran orang. Begitupun profesi sebagai penulis yang bukan lagi menjadi sambilan atau sekedar hobi, banyak bermunculan nama-nama penulis hebat, seperti JK Rowling, Andrea Hirata, Dewi Lestari, yang novelnya banyak mendatangkan pundi-pundi uang yang menggiurkan.
JK Rowling
Kisah sukses mereka ini tidak hanya terjadi dengan satu malam, saya akan mengangkat kisah sukses salah satunya adalah JK Rowling, harus menjalani profesi "umum" sebagai sekretaris setelah lulus dari Exeter University untuk memenuhi harapan orang tuanya. Namun JK Rowling, yang menyimpan ambisi besar untuk menjadi seorang penulis, selalu gelisah dengan pekerjaannya saat itu.
Bagi dia pekerjaan kantoran sangat membosankan, hati dan pikirannya seperti terbagi pada hal lain, yaitu ambisinya yang selalu ingin menulis. Ia selalu mencuri waktu untuk bisa menulis pada saat jam kerjanya di kantor. Pikirannya selalu dipenuhi oleh tema, alur cerita, serta nama-nama tokoh rekaannya.
Akibatnya ia berkali-kali dikeluarkan dari perusahaan tempatnya bekerja karena kinerjanya sebagai sekretaris buruk. Namun baginya pemecatan berkali-kali dianggapnya sebagai suatu hal yang biasa, bahkan baginya itu merupakan jalan menuju kebebasan. Jika JK Rowling tidak mengambil keputusan berani untuk keluar dari pekerjaannya dan menghidupi panggilan menjadi dirinya sendiri, maka kisah Harry Poter berikut segala kesukseannya, tidak akan pernah hadir di dunia.
Pilihan dia untuk berhenti bekerja bukannya tanpa resiko, ia harus menghadapi kesulitan finansial, menghadapi perceraian dan harus membesarkan putrinya yang masih bayi seorang diri. Ia menuliskan novel pertamanya di atas kertas tisu murah dengan tulisan tangan, karena waktu itu dia terlalu miskin untuk membeli mesin ketik atau komputer bekas sekalipun. Ia pun menggantungkan pemenuhan biaya hidupnya dan bayinya pada tunjangan sosial pemerintah.

Terdapatnya kendala-kendala tersebut mungkin akan kalian hadapi saat berkarir di bidang yang tidak populer namun menjadi panggilan jiwa. Karena itu, dibutuhkan mental yang kuat untuk mengatasi hambatan dalam diri dan kesulitan yang akan dihadapi.
Dan cara yang efektif dalam menghadapi hal-hal negatif dari luar adalah dengan menunjukan prestasi yang mumpuni, dan menunjukan hasil kerja yang dilihat sebuah produktivitas yang unggul. Dan tidak mungkin orang-orang yang dulu meremehkan justru akan berbalik mendukung. Dan tunjukan dengan mencintai pekerjaan menunjukan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan serta totalitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan menjadi ahli-lah dalam bidang yang kalian minati dan ingat selalu berinovasi.
Share:

Friday, December 7, 2012

Bashaer Othman (sekelumit kisah Walikota Termuda Dunia)

Pada usia 15 tahun, Bashaer Othman berhasil menduduki jabatan walikota Allar, yang terletak di Tepi Barat, Palestina. Gadis yang duduk di kelas 1 sekolah menengah atas khusus putri ini, menempuh cara unik guna meraih posisi walikota termuda di dunia. Ia lebih dulu aktif di organisasi pemuda Kota Allar, Youth Conflict of Ellar dengan menjalani 2 tahun pengalaman menjadi presidennya.

Bashaer Othman mengisahkan, "Suatu hari aku menantang Walikota Allar, Sufian Shadid untuk memberiku kesempatan menjabat sebagai walikota selama satu minggu." Walikota Sufian Shadid ternyata sosok yang berpikiran maju, demi pemberdayaan kaum muda, ia setuju meyerahkan tampuk kekuasaan secara sukarela.
Waktu seminggu dirasa kurang cukup membuktikan kemampuannya dalam memimpin, Bashaer minta tambahan waktu menjadi 2 buan. Lagi-lagi Sufian setuju dan menjadikannya sebagai Pilot project  program pemeberdayaan generasi muda palestina. gebrakan berikutnya Bashaer mengganti  10 anggota dewan Kota Allar dengan anak-anak remaja, lima laki-laki dan lima perempuan. Dewan Kota ini bertugas membantu kerja sang walikota belia.
keterpercayaan diri pun tinggi, dengan gaya yang anggun penuh percaya diri, Bashaer menampilkan diri sebagai walikota menarik. "Aku memiliki kemampuan komunikasi yang baik, saat aku menerangkan sesuatu, masyarakat bisa memahaminya,"ujarnya. Berbgaia kesulitan menghadang tugasnya, dan yang paling sulit memuaskan seluruh rakyat. 
Bashaer mulai menjabat sebagai walikota  pada 2 Juli 2012 sampai 21 September 2012. Dia betul-betul diberikan wewenang penuh layaknya walikota. Dia melakasanakan hampir semua kegiatan walikota, walikota asli hanya datang setengah jam setiap harinya untuk menanyakan apa saja yang dilakukannya dan tidak memberikan arahan atau semacamnya.
Semula banyak yang meragukannya karena Bashaer terlalu muda dan perempuan pula. Seiring waktu, warga kota berdecak kagum dengan kecakapannya menjalankan tugas-tugas walikota. Warga kota pun memuji dan menjadikannya teladan, hingga sosok Bashaer menjadi berita hangat dunia internasional.
Posisinya bukan sekedar formalitas, melainkan jabatan dengan kuasa penuh sebagai walikota. Bashaer mengawasi kinerja karyawan pemerintah, menyuntikkan motivasi dan memberikan arahan. Jabatannya tidak main-main karena tanda tangannya sah untuk untuk berbagai proses administrasi Kota Allar.
Berdasarkan data biro Pusat Statistik Palestina, Bashaer memahami angka pengangguran mencapai 23,7% bagi warga yang tamat sekolah menengah atas. Dia mencari solusi bagi sulitnya dari lapangan pekerjaan ini. Bashaer sempat berkunjung ke beberapa negara mengajak kerjasam beberapa investor. Hasilnya cukup baik, tiga proyek dapat diwujudkannya di Allar, yang tentunya membuka lapangan kerja baru. Dalam masa pengabdian yang singkat, ia juga membuka unit pemadam kebakaran baru, membangun taman kota untuk umum dan memimpin pembentukan sebuah tambang batu. Bashaer memberikan kemudahan dengan menandatangani izin bagi warga yang terbebani besarnya tagihan air dengan membayar secara berangsur-angsur.
Kiprah Bashaer mengundang kekaguman dan dianugerahi penghargaan, diantaranya The World Youngest Mayor Award dari World Peace Movement di Indonesia.


Dapat disimpulkan, bahwa di negara kacau akibat perang berkepanjangan semacam Palestina, telah muncul ide brilian menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak mudanya. Pemberdayaan generasi muda ini agar mereka turut serta  dalam proses pembuatan kebijakan publik secara nyata.
Share:

Translate

news detik finance

Blogger templates