Kejujuran di Lembaga Tinggi

Jujur bisa diartikan dengan berkata atau bersikap yang sebenarnya. Berbagai agama juga mengajarkan kejujuran antar sesamanya karena kejujuran membawa kebaikan bagi seseorang. Kejujuran pula yang dapat membuat seseorang bangga dan bisa menghargai dirinya sendiri. Meskipun semua agama mengajarkan kejujuran, namun masih banyak orang yang menganggap bahwa kejujuran merupakan hal yang sulit untuk dipraktikkan.

Dalam sejarah banyak sekali sikap manusia yang memberikan contoh bentuk kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakjujuran. Salah satu bentuk ketidakjujuran adalah korupsi di mana banyak hak rakyat yang tidak tersampaikan karena korupsi. Banyak masyarakat yang menderita akibat korupsi, termasuk di Indonesia banyak fenomena-fenomena korupsi di berbagai lembaga tinggi seakan-akan mereka tidak jera melakukannya walaupun dilakukan berbagai cara untuk mengatasinya dengan segala upaya pemerintah tetap saja korupsi selalu muncul tidak pernah berakhir. Karena tidak adanya rasa kejujuran yang tertanam dalam setiap diri koruptor tersebutlah maka perilaku korupsi yang sangat dibenci rakyat itu selalu muncul. Bersikap jujur adalah hal penting karena semua orang tentu tidak suka dibohongi. Kebohongan akan selalu bisa dibongkar bahkan tak jarang terbongkar dengan sendirinya. Karena itu seiring berjalan waktu pelaku korupsi tersebut pasti akan terbongkar di kemudian hari walaupun mereka menutup rapat-rapat kebohongannya.