Pernah mendengar nama Hans Christian Andersen (HC Andersen)? Jika masih cukup asing dengan nama tersebut, paling tidak kalian pernah kenal dengan karya-karyanya seperti The Little Mermaid, Putri Salju, Itik Buruk Rupa, Baju Baru sang Raja, dan Gadis Penjual Korek Api.
Cerita-cerita dongeng dan fantasi HC Andersen hingga kini telah diterjemahkan ke dalam 150 bahasa dan terus dipublikasikan dalam jutaan kopi ke seluruh dunia. Banyak di antaranya juga sudah difilmkan.
HC Andersen lahir di Odense, Denmark, 2 April 1805. Meskipun lahir dari keluarga kurang berada, Andersen muda digambarkan oleh orang lain memiliki kepandaian dan imajinasi tinggi. Sejak kecil HC Andersen sudah mengenal berbagai dongeng dan cerita rakyat dari ibu dan ayahnya. Ia juga akrab dengan pertunjukan sandiwara.
Pada usia 11 tahun, sang ayah meninggal dunia. HC Andersen terpaksa bekerja serabutan agar dapat menghidupi dirinya sendiri. Ia pernah magang sebagai penjahit dan penenun, serta bekerja di pabrik rokok. Di usia 14 tahun Andersen pindah menuju ibu kota Denmark, Kopenhagen. Di sana ia berharap untuk menjadi seorang aktor, penyanyi atau penari. Tiga tahun di kota itu, ia menjalani kehidupan yang sulit. Di masa itu pulalah Andersen mulai tergugah untuk menulis. Pada 1822 Andersen telah berhasil memublikasikan cerita pertamanya The Ghost at Palnatoke's Grave (Hantu di Kuburan Palnatoke). Karya itu mendapat sambutan yang sangat baik.
Seorang direktur Royal Theater, Jonas Collin, yang tertarik pada Andersen, memintanya kembali sekolah. Collin pun membiayai pendidikan Andersen. Penulis muda ini kembali melanjutkan sekolah hingga lulus dari Universitas Kopenhagen. Pada awal 1835 novel pertama Andersen terbit dan meraih kesuksesan besar. Sebagai novelis, ia membuat terobosan lewat The Improvisatore, karya yang ditulisnya pada tahun yang sama. Cerita ini mencerminkan kisah hidupnya sendiri, melukiskan upaya seorang bicah miskin masuk ke lingkungan pergaulan masyarakat.
Meski novel-novelnya mendapat sambutan besar, nama Andersen justru menjulang sebagai penulis dongeng anak-anak. Pada 1835 ia meluncurkan cerita anak-anak Tales for Childern. Sepanjang 1836-1872 ia menggarap kumpulan cerita bertajuk Fairy Tales and Story.
Selama hidupnya Andersen menulis 156 cerita. Dari jumlah itu, 12 dongeng ditulisnya berdasarakan cerita rakyat Denmark.
HC Andersen jatuh sakit pada musim semi 1872. Pengarang legendaris ini wafat pada 4 Agustus 1874. Ia dimakamkan di pemakaman khusus Kopenhagen. (Media Indonesi MI)
Walaupun sudah wafat cukup lama karya-karya Andersen tetap bisa kita kenal dan dinikmati anak-anak di seluruh dunia hingga sekarang, dengan karya tersebut banyak anak-anak yang tidak terjebak terhadap cerita-cerita cinta anak remaja zaman sekarang yang justru akan merusak fikiran mereka, padahal anak-anak masih bisa berimajinasi sesuai apa yang dia fikirkan. Harapan besar masih terus akan berkembang cerita-cerita anak lain yang dibuat tidak hanya dari Andersen saja tapi oleh orang lain yang akan memperbanyak referensi cerita-cerita anak yang penuh dengan imajinasi.
0 komentar:
Post a Comment