Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik. terserak di sana sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. namun, perlahan-lahan ia akan bersatu. mozaik itu akan membangun siapa dirimu nanti. lalu apapun yang kamu kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian.

Sunday, December 11, 2011

Memupuk Budaya Baca

Menumbuhkan budaya membaca di kalangan masyarakat memang bukan perkara mudah. Mayoritas penduduk negeri ini masih beranggapan bahwa buku bukanlah kebutuhan utama dan akibatnya membaca pun belum menjadi kebiasaan.
Padahal jika merunut sejarah pergerakan bangsa Indonesia, tradisi membaca memiliki legitimasi historis. Para tokoh Republik ini adalah sosok-sosok yang memiliki kegandrungan luar biasa terhadap buku. Sebut saja Soekarno, Muhammad Hatta, Syarir, Soepono, Agus Salim, dan tokoh-tokoh lainnya. Mereka besar bukan saja karena kontribusi mereka dalam pergerakan politik nasional, melainkan juga karena kualitas intelektual yang mereka miliki yang dibangun melalui buadaya minat baca.
Namun faktanya kini kondisi minat baca di Indonesia justru boleh dibilang rendah. Berdasarkan temuan UNDP pada 2011 lalu, indeks pengembangan manusia Indonesia hanya menempati peringkat 124 dari 175 negara. Rendahnya indeks tersebut salah satunya dipicu oleh lemahnya budaya membaca masyarakat Indonesia. (Media Indonesia MI)
Peranan penting perpustakaan nasional untuk membangun minat baca di masyarakat. Dengan lemahnya budaya baca tersebut perpustakaan nasional selaku lembaga yang penting untuk membudayakan membaca di Indonesia harus memiliki langkah-langkah strategis agar merubah minat baca yang tadinya rendah, perpustakaan nasional harus terus berupaya menggelorakan minat baca melalui berbagai program-program penting.
Yang bisa diusulkan antara lain diadakannya program kampanye membaca yang lebih intensif di masyarakat. Dan sesuai UU tentang perpustakaan, peningkatan minat dan gemar membaca harus semakin fokus dilakukan melalui kampanye gerakan nasional dan melakukan pemilihan Duta Baca Indonesia dengan orang yang familiar dimasyarakat umum. Karena keberadaan duta baca cukup srategis untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan kampanye minat baca kepada seluruh masyarakat Indonesia. Duta baca juga sebagai motivator atau motor penggerak bagi masyarakat untuk mengembangkan diri dan menambah ilmu pengetahuan secara mandiri melalui membaca.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Translate

news detik finance

Blogger templates