Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik. terserak di sana sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. namun, perlahan-lahan ia akan bersatu. mozaik itu akan membangun siapa dirimu nanti. lalu apapun yang kamu kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian.

Wednesday, April 8, 2009

Dimulai dari sini..!!!

Renungkanlah
Walaupun kita sering berguru pada Muhammad SAW tentang ketulusan jiwa, menyimak wejangan kelembutan dari Isa Almasih, berdiskusi tentang bagaimana menjadi orang bijak pada Sidharta Budha Gautama, atau sesekali asyik masyuk merasakan mahabbah dengan Rummi, menghayati kepedihan dan menerbangakan angan-angan dibawah bimbingan Kahlil Gibran, dan banyak tokoh lain, tapi mengapa keakraban kita dengan meraka tidak pernah berbuah pada tingkah laku berbangsa atau bernegara? mengapa justru perilaku kita sangat dekat dengan machiavelli, mussolini, hitler, dasarmuka, mak lampir dan tokoh-tokoh bengis lain?
atau mungkin keindahan dunia dan kebaikan manusia hanya ada di syair para penyair, di angan-angan kaum pecinta, goresan kuas para pelukis, di suara merdu bak buluh perindu para penyanyi, di kepusingan kaum filosof, dalam rumus-rumus memabukan kaum cerdi-pandai? sebab cinta, keindahan dunia, kebaikan manusia tak pernah hadir dalam diri kita. senantiasa kita melihat amuk dendam, api peperangan, ambisi,  tirani, mantra-mantra membius dan memabukkan para politisi dan jendral peperangan, yang semua itu tidak indah, tidak baik dan tidak sesuai dengan hakekat cinta.
Bisa jadi kita terlalu repot mendefinisikan cinta, sibuk menghabiskan berlembar-lembar kertas, berliter-liter tinta untuk merangkai keinginan atau dambaan mengenai kehidupan nan indah, yang kemudian kita simpulkan sendiri sebagai hakekat cinta dan keindahan, keluhuran dan kebaikan?
Manusia yang sejak semula sudah akrab dengan kekerasan, setan menipu adam, pembunuhan antar dua putra adam, dan berbagai kekerasan lain yang selalu menyertai perjalanan kehidupan manusia, membuat manusia berkhayal membayangkan keindahan, membayangkan kehidupan tanpa kekerasan, membayangkan kekuatan cinta yang dapat membuat manusia berhati suci seperti malaikat.
Jika agama telah menjadi dogma-dogma, maka doa-doa akan kehilangan makna. Jika cinta sudah menjadi rumus-rumus logika, maka kasih sayang akan terpenjara. Jika agamawan selalu menganggap orang lain kotor, maka kesucian hanyalah bahan gurauan. Jika kaum lelaki menganggap kaum wanita adalah tubuh tanpa rasa, maka akal sehat sudah terbekukan, dan jika kaum wanita menganggap lelaki adalah mesin, maka kelembutan sudah tidak berarti. Jika penguasa menganggap rakyat adalah massa, maka hukum akan slalu di ludahi. Jika kaum politisi menilai manusia hanyalah deretan kepala, maka kebenaran hanyalah fatamorgana. Dan jika cinta sudah di anggap barang dagangan, maka dunia sudah berada di ujung kehancuran..!!!

Share:

Translate

news detik finance

Blogger templates