Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik. terserak di sana sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. namun, perlahan-lahan ia akan bersatu. mozaik itu akan membangun siapa dirimu nanti. lalu apapun yang kamu kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian.

Wednesday, October 17, 2012

Madagascar 3 Movie

Berawal dari ketidaksengajaan nonton film Madagascar 3: Europe's Most Wanted, kenapa tidak sengaja? yap, awalnya memang tidak ada rencana buat nonton film itu, tapi rencananya nonton film "Amazing Spider Man". karena nonton film yang direncanakan di tunda, akhirnya beralih nonton film Madagascar 3.
Di luar dugaan film ini sangat sangat recommended banget buat dinikmati guys. Sangat sangat lucu tapi juga mempesona. Alur ceritanya yang bagus dan memiliki pesan hidup yang disampaikan dengan baik.
Awal kisah hewan madagascar yang berhasil kabur dari kebun binatang New York City yang ingin mencari jalan pulang kembali ke habitat awalnya Madagascar Afrika. Diperjalanan dalam mencari jalan pulang banyak kejadian-kejadian yang membuat perjalanan tersebut lucu sekaligus menegangkan yang dialami mulai dari dikejar oleh pengawas hewan yang kejam berusaha untuk mengembalikan mereka ke dalam kebun binatang kembali, hingga bertemu dan bergabung dengan kelompok hewan-hewan sirkus untuk membantu mereka kabur dari kejaran pengawas hewan itu.
Klimaks dari film tersebut kalian semua akan disuguhkan dengan atrakasi sirkus hewan-hewan afrika ini yang sangat mengagumkan dan mempesona. Karena akan diluar ekspektasi kalian tentang sirkus yang biasanya, penempatan kualitas lagu "fireworks" yang di barengi dengan pertunjukkan sirkus tersebut membuat kolaborasi yang indah yang disuguhkan sirkus tersebt tersebut dan itu menurut saya menjadi klimaksnya dari film ini, daripada  kalian semua penasaran silahkan ditonton saja ya.
Untuk sedikit menghilangkan rasa penasaran kalian semua berikut di sajikan trailer dari film Madagascar 3: Europe's Most Wanted ini:

Share:

Tuesday, October 9, 2012

Cinta tanpa Definisi

Just Love
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat…
Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang, seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikianlah cinta. Ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.
Seperti api menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan. Dan seketika semua jadi abu. Semua jadi tiada. Seperti itulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.
Inilah obrolan manusia sepanjang masa. Inilah legenda yang tak pernah selesai. Maka Abadilah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, Iqbal, Tagore atau Gibran karena puisi atau prosa cinta mereka. Abadilah legenda Romeo dan Juliet, Laela Majnun, Siti Nurbaya, atau Cinderella. Abadilah Taj Mahal karena kisah cinta di balik kemegahannya.
Barangkali kita memang tidak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisinya, karena -kemudian- semua keajaiban terjawab di sana.
Anis Matta dalam bukunya “Serial Cinta”
Share:

Media Sosial dan Dunia Pendidikan

Seminar perdana yang diadakan di kampus L Cengkareng Universitas Gunadarama dalam rangkaian acara peresmian kampus L2 Cengkareng. Dalam rangkain acara seminar dengan mengambil tagline media sosial yang sekarang lagi "booming" seperti halnya facebook yang sampai saat ini Indonesia belum tergeser dari lima besar penggunanya dan tidak kalah dengan "kicauan" twitter yang menempatkan Jakarta sebagai jawara pengguna terbanyak diantara kota-kota sedunia.
Apakah kondisi tersebut menjadikan Indonesia atau setidaknya dunia pendidikan yang didalamnya terdiri atas dosen dan mahasiswa bisa mengambil dampak positif dari media sosial? atau malah sebaliknya? Pertanyaan tersebut dikumpas dalam rangkaian acara seminar dengan tema: "Dampak Media Sosial pada Dunia Pendidikan".

Secara garis besar diawal seminar dimulai dengan pengenalan perkembangan media-media informasi hingga sampai sekarang ini dengan jejaring sosial facebook da twitter yang menempati urutan paling terkini, sesuai dengan alur media sosial dibawah ini:
Sumber gambar: http://bachelorresearch.files.wordpress.com/2011/03/social-media-timeline1.jpg

Ada dua dampak yang dapat ditimbulkan dari media sosial yaitu positif dan negatif yang dipaparkan dalam seminar mulai yang bersikap optimis, pesimis, atau netral-netral saja. Khusus dalam pembahasan menganai dunia pendidikan, media sosial punya potensi positif yang dapat diambil dan digunakan, media sosial mempunyai potensi untuk memperkaya informasi mengenai materi secara cepat tanpa batas ruang dan kelas. Interaksi yang dapat dilakukan dosen dan mahasiswa pun tidak dibatasi ruang dan waktu, dalam interaksi bisa belajar kapan dan dimana saja. Bisa melakukan tanya jawab tanpa harus bertatap muka dikelas.

Dampak yang ditimbulkan dari media sosial bisa saja berbanding terbalik dari dampak posiitif yang sudah dipaparkan sebelumnya, tidak mudah menaklukan media sosia demi mendapatkan manfaat. Tidak semua orang bisa mengerti terhadap interpretasi dari sebuah konten media sosial sehingga hal inilah yang menyebabkan persepsi orang dengan orang lainnya memiliki perbedaan yang menghasilkan suatu arti yang berbeda disetiap para pembacanya.

Dalam media.kompasnia.com disebutkan bahwa masyarakat informasi (information society) belum sepenuhnya terbentuk di Indonesia. Jumlah penduduk kadang menjadi "kambing hitam: atas kondisi tersebut. Setidaknya Indonesia masih tertinggal atau baru sampai tahap kedua dari empat tahap Enhanced dibandingkan negara lain yang sudah masuk ke tahap teratas: connected menurut World Economic Forum. Pengguna teknologi yang tidak produktif adalah mayoritas di Indonesia. Tuduhan lainnya, masyarkat pengunduh (downloader) lebih banyak ketimbang pengunggah (uploader).

Pada akhirnya keputusan terhadap baik buruk positif negatif suatu media sosial yang berdampak khususnya di dunia pendidikan itu merupakan dari setiap individu masing-masing pengguna dan bahkan institusi pendidikan sebagai penyelenggara pendidik, apakah media sosial akan dimanfaatkan secara penuh untuk pengembangan ilmu dan materi atau tidak.(who knows)


Akhir seminar pun ditutup dengan pembagian sertifikat sebagai bukti keikutsertaan dalam acara: 

Sertifikat

Share:

Translate

news detik finance

Blogger templates